SANDROTRAVEL - Mengenal Lebih Dekat Turkmenistan "White Marble City"
“Korea Utara memang dikenal sebagai negara yang sangat tertutup dengan dunia luar. Pemerintah mereka menerapkan peraturan-peraturan yang cukup ketat untuk turis yang ingin masuk ke negara tersebut. Tak hanya itu, pemerintah Korea Utara juga membatasi segala informasi dalam negeri untuk dikonsumsi masyarakat luar. Penduduknya pun merasakan hal yang sama, ruang gerak mereka sangat di batasi. Sehingga negara tersebut dikucilkan, serta menjadi negara yang cukup misterius.
Ternyata tak hanya Korea Utara saja yang menerapkan peraturan seperti itu. Turkmenistan juga tak kalah gilanya dalam mengisolasi diri dari dunia Internasional. Negara bekas Uni Soviet tersebut menerapkan peraturan yang tak kalah edan nya dengan Korea Utara. Turkmenistan membatasi diri mereka dari dunia luar, tak hanya itu mereka juga sangat mempersulit turis-turis yang ingin datang berkunjung. Tak sedikit turis yang kecewa karena gagal untuk berkunjung ke Turkmenistan. Izinkan kami mengajak kalian berkenalan dengan wajah Turkmenistan”.
Ternyata tak hanya Korea Utara saja yang menerapkan peraturan seperti itu. Turkmenistan juga tak kalah gilanya dalam mengisolasi diri dari dunia Internasional. Negara bekas Uni Soviet tersebut menerapkan peraturan yang tak kalah edan nya dengan Korea Utara. Turkmenistan membatasi diri mereka dari dunia luar, tak hanya itu mereka juga sangat mempersulit turis-turis yang ingin datang berkunjung. Tak sedikit turis yang kecewa karena gagal untuk berkunjung ke Turkmenistan. Izinkan kami mengajak kalian berkenalan dengan wajah Turkmenistan”.
Pada tangal 14 Juni 2016 salah satu rekanan pelatih Sandro Academy berkewarganegaraan Turkmenistan meminta manajemen Sandro Academy untuk melakukan sebuah riset mengenai salah satu olahraga gulat tradisional "Goresh" asal Turkmenistan dalam persiapan mereka menuju Asian Martial Arts Indoor Games di tahun 2017. Dimana, untuk kebutuhan tersebut pemerintah Turkmenistan akan menanggung semua kebutuhan Team Sandro Academy selama berada di Asgabat. Awalnya manajemen Sandro Academy berpikir bahwa ini hanya ulah keisengan rekanan kami, ternyata kami salah !.
Tepatnya pada tanggal 18 Juni 2016 sekitar pukul 07.00 Wib. Subhan Prasandra selaku Ketua Umum Sandro Academy mendapat telepon dari Kementerian Turkmenistan. intinya mereka mengatakan bahwa tiket dan Visa untuk 3 perwakilan dari Sandro Academy sudah siap dan team bisa berangkat di hari dan tanggal yang sama, yakni pukul 17.00 WIB?. Tidak lama kemudian manajemen Sandro Academy mendapat email yang berisi 4 lampiran yang terdiri atas 3 lembar tiket dan 1 lembar surat pengantar Visa on Arrival dari Kementerian Olahraga Turkmenistan. Meski bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, namun mengingat undangan langsung disampaikan oleh Deputi Kementrian Olahraga Turkmenistan. Manajemen secepatnya melakukan rapat koordinasi terutama dengan 2 atlet yang terpilih untuk mencoba dan berkesempatan untuk ikut dalam ajang uji coba level Asia tersebut. Setelah semua dipahami dan pengurusan ijin dan cuti kerja diperoleh. Kegiatan kemudian berlanjut dengan mempersiapkan segala kebutuhan yang mungkin team Sandro Academy butuhkan selama di Kota Asgabat. Perjalanan menuju Turkmenistan, kami awali dengan singgah terlebih dahulu ke kota Bangkok dengan Maskapai Air Asia. Setelah tiba di Don Mueang Airport. Team Sandro Academy kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan jasa shuttle Bus Transfer ke Suvarnabumi Bangkok dan melanjutkan perjalanan ke Asgabat (ASB) dengan maskapai Turkmenistan Airlines (satu-satunya maskapai yang diperkenankan mendarat di Bandara Ashgabat - Turkmenistan). Setelah kurang lebih 8 jam perjalanan. Team Sandro Academy tiba pada pukul 19.00 waktu setempat yang ternyata masih cukup terang benderang dengan suhu cuaca mencapai 36 derajat (lumayan panas). Saat tiba, sudah ada sekitar 4 petugas kepolisian yang khusus menjemput dan membantu kami mengurus Visa on arrival (VOA).
Setelah Visa kami dapatkan, tidak memakan waktu lama ketika Team Sandro Academy yang terdiri atas Sdr. Subhan Prasandra, Sdr. Maulana Adriansyah dan Sdr. Gommos Praditya tiba di Hotel Asgabat. Salah satu Hotel terbesar di Kota Asgabat. Uniknya setiap malam tiba, seluruh bangunan di kota Asgabat termasuk hotel kami menginap menyalakan lampu warna-warni yang cukup indah. Menjadikan moment hari pertama di Kota Asgabat cukup berkesan bagi team Sandro Academy. Penting dan perlu kiranya untuk diketahui oleh seluruh pembaca sekalian (khususnya bagi yang berminat ke Turkmenistan dengan jalur independent). Bahwa bagi yang tidak memiliki undangan atau hubungan kerjasama dengan pemerintah setempat. Selama pengurusan Visa on Arrival untuk berusaha keluar dari Bandara di Ashgabat. Mungkin akan sedikit sulit dan bisa memberikan effect menakutkan. Karena dengan mata kepala sendiri Team Sandro Academy melihat perlakuan para petugas bandara yang sangat jauh dari kata bersahabat. Koper dibongkar, isi koper dikeluarkan, barang-barang yang mereka anggap mahal dan aneh segera dihancurkan didepan mata si pemilik.!. Bahkan salah satu Team Manager asal Pakistan yang TELAH memperoleh Visa harus dideportasi di hari yang sama, karena namanya sedikit mirip dengan eks. narapidana asal Turkmenistan. Karenanya, perlu kami tegaskan bahwa destinasi atau kunjungan ke Turkmenistan bila bukan untuk urusan darurat/bisnis sangat TIDAK DIREKOMENDASIKAN untuk destinasi liburan keluarga.
FYI. Pada tahun 1948, Kota Ashgabat pernah ditimpa bencana gempa bumi yang cukup dahsyat. dan pada tahun 2013, Ashgabat masuk ke dalam Guinness Book of World Records karena memiliki konsentrasi paling tinggi pada bangunannya yang mayoritas berbahan marmer putih. Dikutip dari LSM Freedom House, bahwa Turkmenistan menempati peringkat 178-180 untuk urusan keterbukaan demokrasi. |
Selama kurang lebih 2 minggu Team Sandro Academy berada di Kota Asgabat, berikut hasil pengalaman yang bisa kami dapat dan bisa kami bagikan kepada rekan-rekan (khususnya olahragawan);
FYI. Untuk internet, masyarakat dan traveler memang dapat mengaksesnya di sejumlah institusi Turkmenistan. Akan tetapi aturan hukum yang ada juga melarang kebebasan di dunia internet. Ada juga peraturan yang aneh di Turkmenistan, jika ada turis yang menghina negara tersebut, maka guide diwajibkan untuk menghina turis itu juga. Dan apabila ada turis yang melakukan hal tersebut, dirinya dipastikan tidak akan pernah bisa kembali berkunjung ke sana lagi. Aturan semacam ini ternyata lebih ketat dari Korea Utara. Team Sandro Academy INDONESIA
- Asian Turkmen Goresh and Asian Belt Wrestling Championship 2016 - (Sdr. Gommos Praditya, Sdr. Subhan Prasandra dan Sdr. Maulana Adriansyah |
-- Masjid Ghazi Ertugrul --
Masjid ini merupakan replika dari Masjid biru Sultanahmet yang ada di Istanbul. Masjid ini seakan mewakili hubungan persahabatan antara Turki dan Turkmenistan. Interior Masjid ditutupi dengan ukiran yang indah dan karpet tenunan tangan, benar-benar mirip dengan apa yang biasa kita temukan di masjid Istanbul.
Masjid ini merupakan replika dari Masjid biru Sultanahmet yang ada di Istanbul. Masjid ini seakan mewakili hubungan persahabatan antara Turki dan Turkmenistan. Interior Masjid ditutupi dengan ukiran yang indah dan karpet tenunan tangan, benar-benar mirip dengan apa yang biasa kita temukan di masjid Istanbul.